Baekhyun, Jongin, juga Yuan kini tengah berjalan dengan Yuan dalam gendongan Jongin sambil tangannya ya asik menggenggam kue pisang di tangannya, melahapnya dengan gemas sementara Baekhyun hanya berjalan mengikuti ke mana arah Jongin dan juga Yuan melangkah
“Daddy, dad!”
“Hm?”
“Yuan mau main di sana boleh?” bocah berumur 2 tahun itu menunjuk anak-anak yang tengah bermain di sebuah pemandian bola sebelum matanya menatap Jongin dengan binar memohon
Jongin sempat terkekeh melihatnya “Boleh” sebelum kemudian pria bermarga Kim itu menurunkan Yuan dan meraih tangan mungilnya hendak menuju ke arah tempat bermain bola yang hanya berjarak beberapa langkah di depannya
Sesampainya di sana Yuan di serahkan oleh beberapa petugas yang menemani anak-anak bermain di sana sementara Baekhyun dan Jongin hanya melihatnya dari luar memperhatikan Yuan sambil sesekali ikut tersenyum dan balik menyapa setiap kali Yuan melihat ke arah mereka dan mengajak tertawa
Di tengah keheningan mereka, Jongin tiba-tiba saja teringat sesuatu, menoleh ke samping di mana Baekhyun tengah asik merekam putra kesayangannya sambil sesekali tersenyum
Sebenarnya kalau dipikirkan waktunya mungkin tidak tepat, tapi rasanya memang Jongin harus segera mengatakannya
“Hyun...”
“Ya?”
Jongin sempat menahan kata-katanya tampak berfikir sekiranya apa yang harus ia katakan, Baekhyun sendiri mengernyit tetap menunggu Jongin melanjutkan perkataannya hingga akhirnya pria itu buka suara
“Sebelumnya, aku gak ada maksud buat membatasi gerakan kamu, apalagi ngatur-ngatur apapun yang mau kamu lakuin, cuma—”
Baekhyun diam, masih membiarkan Jongin menyelesaikan kalimatnya
”—mungkin ke depannya, kalau kamu mau upload apapun tentang Yuan, sebisa mungkin kamu minimalisir apapun yang berkaitan sama aku kalo itu tentang Yuan...”
“Kenapa?”
Belum sempat Jongin menjelaskan Baekhyun sudah lebih dulu bertanya membuat Jongin menghela nafas pelan “Aku merasa bersalah”
Baekhyun mengernyit merasa bingung dengan pernyataan Jongin hingga pria itu kembali membuka suaranya “Chanyeol hari ini ngelukain dirinya lagi, dan kamu jelas tau kenapa dia begitu”
Baekhyun hanya menghela nafas pelan, menunduk tidak tahu bagaimana ia harus memberi respon. Keadaan Chanyeol, Baekhyun tahu semuanya, hanya saja ia memilih diam, memilih untuk tidak perduli dan kembali tenggelam pada masa lalunya, meski tak bisa dipungkiri dirinya sedih
Ia sedih ketika tahu bahwa ternyata Chanyeol tidak hidup dengan baik, ada rasa bersalah mengingat bagaimana pertemuan terakhir mereka adalah ketika Chanyeol berusaha menyelamatkannya, apalagi mengingat bagaimana Chanyeol mengungkapkan perasaannya dengan tulis hari itu
Apa Baekhyun luluh? Jelas, hari itu dirinya sendiri ingin sekali kembali pada sosok pria yang sangat ia cintai itu. Tapi ketakutannya mengalahkan segalanya, fakta bahwa dirinya pernah jadi pelarian membuatnya sulit untuk bisa mempercayai ucapan Chanyeol sepenuhnya, ia takut kembali disakiti, ia takut kembali dikhianati, ia takut kembali ditinggalkan, ia takut kembali mencintai sendirian
“Hyun?”
Baekhyun menarik nafas panjang, menoleh ke arah Jongin dan tersenyum tipis “Iya, maaf, nanti aku lebih hati-hati” sebelum kemudian pria mungil itu kembali mengalihkan pandangannya, tersenyum menatap Yuan yang beberapa kali tampak melambaikan tangannya senang
Jongin sendiri terdiam di tempatnya menatap Baekhyun dari samping sebelum pria bermarga Kim itu kembali bicara “Kamu— masih cinta sama dia kan?”
Dan lagi, senyum Baekhyun memudar, perlahan kepalanya kembali menoleh menatap Jongin dengan tatapan yang sulit diartikan
“Bilang sekarang, Hyun, sebelum terlambat”
“Bilang apa? Bilang aku masih cinta sama mas Chanyeol?—” Baekhyun mendengus “—buat apa aku bilang atau mengakui sesuatu yang sama sekali gak aku rasain, kamu nanya kayak gini gak cuma sekali dua sekali, udah berkali-kali kenapa sih?”
“Aku cuma gak mau kamu bohongin diri kamu sendiri”
“Bohong apanya—”
“Pura-pura kuat di saat sebenernya kamu engga, pura-pura gak perduli di saat sebenernya kamu perduli, pura-pura bangkit di saat kamu sebenernya gak bisa ngelupain masa lalu kamu, pura-pura cinta di saat kamu sendiri sebenernya engga...”
Baekhyun terdiam
”...Kamu masih cinta sama Chanyeol, tapi kamu cuma gak mau mengakui...”
“Aku engga...”
“Kamu iya—” tatapan Jongin berubah menjadi tegas membuat Baekhyun pada akhirnya hanya bisa diam “— kamu cuma gak mau mengakui”
Baekhyun masih diam, sementara Jongin kembali bicara “Bilang sebelum terlambat, bilang sebelum kita semakin jauh, udah cukup kamu nyakitin diri kamu sendiri, udah cukup Chanyeol ngelukain dirinya sendiri, kalian sama-sama sakit dan obatnya cuma saling menerima, udah ya, Hyun...”
“Mau kamu sebenernya apa sih, mas?”
Kali ini Jongin yang terdiam mebiarkan Baekhyun melanjutkan perkataannya
“Bukannya kamu yang mau kayak gini? Waktu bunda bilang dan berharap kita bisa berkomitmen, bunda berharap kamu bisa berperan jadi ayah buat Yuan kamu bersedia?”
“Aku gak bakal bilang apapun kalau hari itu kamu gak nerima duluan permintaan bunda”
“Dan kamu pasti tau kenapa hari itu aku terima permintaan bunda” Baekhyun berhenti sejanak menatap Jongin dalam sebelum kembali bicara “Mas, kamu yang paling tau gimana aku, jatuh bangunnya aku, setelah aku mencoba ngubur dalem-dalem perasaan aku, luka aku, kamu mau aku buka luka lama lagi?—”
”— oke anggap aku masih cinta sama mas Chanyeol, terus apa? Kamu mau aku balik lagi sama dia? Setelah kamu liat sendiri gimana dia nyakitin aku?”
Jongin terdiam menatap Baekhyun lirih “Hyun, kamu sadar? Kamu cuma jadiin aku pelarian” kali ini Jongin bahkan menatap Baekhyun dengan berlinang air mata, mencoba tetap terlihat tegar menatap Baekhyun dengan dalam
“Kamu pernah tau rasanya dan kamu jelas tau hubungan kayak gini gak akan pernah berhasil dan kamu mau ngulang kesalahan yang sama?”
Baekhyun diam hingga Jongin kembali bicara
“Oke, anggap kita belajar dari kesalahan, kita saling berkomitmen, saling percaya untuk gak menyakiti satu sama lain, komitmen kayak gini nguntungin aku karena kamu tau gimana perasaan aku, tapi kamu? Kamu yakin bisa bahagia sama aku? Kamu yakin bisa bahagia sama pelarian kamu di saat kamu masih mencintai orang lain?”
Baekhyun menggeleng tertawa kecil menatap pria di hadapannya “Mas, kita udah setahun ngejalanin ini, aku gak jadiin kamu pelarian...”
“Kalau bukan pelarian, apa?”
Dan pria mungil itu hanya terdiam hingga lagi-lagi Jongin membuka suaranya “Baekhyun— do you love me?”
Dan Baekhyun terdiam, menatap Jongin dengan tatapan yang sulit diartikan, tanpa sadar menahan nafas, ia ingin menjawab namun lidahnya seakan kelu membuat Jongin tertawa kecil dengan lirih “You're not, that's the answer”
Jongin menghembuskan nafas beratnya menatap Baekhyun tersenyum sendu
“Pikirin baik-baik, udah cukup buat kalian berdua saling nyakitin kayak gini. Semua pilihannya di kamu, ngelakuin kesalahan yang sama atau berhenti, perbaikin apa yang memang harus diperbaiki”
“Daddy! Papa!”
Jongin menoleh, tersenyum ke arah Yuan sebelum kemudian dirinya hanya melirik sekilas Baekhyun yang hanya diam, dan setelahnya pria bermarga Kim itu memutuskan untuk menghampiri Yuan, meninggalkan Baekhyun dengan pikirannya yang berkecamuk