Beautiful Night


Chanyeol melumat bibir mungil suaminya dengan lembut, namun sarat akan mafsu yang menggebu, perlahan cumbuannya berubah lebih menuntut memaksa pria mungil yang sekarang duduk di pangkuannya itu membuka mulutnya, dengan tergesa Chanyeol melesakkan lidanya, bermain di sana, membiarkan lidahnya menyatu dengan Baekhyun, sambil menyapu setiap sudut hingga langit-langit mulutnya bahkan mengabsen setiap deretan gigi suami mungilnya

Chanyeol sama sekali tak membiarkan Baekhyun bernafas, ditambah bagaimana Baekhyun bergerak, menggelinjang pelan di atas pangkuannya dengan tangan yang melingkar di lehernya, merapatkan tubuhnya membiarkan Chanyeol mencumbunya semakin dalam

Hingga kesadaran pria bermarga Park itu kembali ketika Baekhyun memukul-mukul dadanya meminta Chanyeol untuk berhenti

Chanyeol menurut, melepas ciumannya memperhatikan Baekhyun yang dadanya mulai naik turun mencoba meraup oksigen di sekitarnya

Chanyeol mengecup bibir suaminya sekali, dua kali, hingga yang ketiga Baekhyun menahan wajah suaminya, masih dengan nafas memburu mencoba bicara

“Kita— di sini?”

Mengerti maksud perkataan suaminya Chanyeol mengangkat kedua bahunya “Terserah kamu, kalau mau coba malam pertama yang unik, saya gak masalah kita make love di sini, di luar, ditemenin angin Jeju, lagian cukup tertutup juga dan gak bisa diliat sama rumah belakang...”

”...tapi kalau kamu mau di kamar, saya juga gapapa, di mana kamu lebih nyaman aja”

Wajah Baekhyun entah kenapa memerah, dirinya merasa sedikit tersipu dengan bagaimana Chanyeol memilih kata, alih-alih mengatakan having sex, Chanyeol justru mengatakan make love, dan bagaimana pria itu mencoba memprioritaskan kenyamanannya

Bukannya menjawab Baekhyun menjatuhkan kepalanya di bahu suaminya sementara Chanyeol mengusap punggungnya pelan

“Aku— gak tau, mas”

Chanyeol terkekeh “Kamu malu?”

Baekhyun mengangguk “Ini pertama buatku, jadi, gak tau, rasanya malu aja bahkan cuma sekedar jawab mau di mana kita ngelakuinnya”

Baekhyun semakin merapatkan tubuhnya, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang suami, sementara Chanyeol terhenyak di tempatnya seketika merasa bersalah

Ini yang pertama untuk Baekhyun, sedangkan Chanyeol?

Chanyeol menghembuskan nafasnya pelan, masih mengusap punggung Baekhyun lembut

“Well— kalo kamu malu, kalo gitu di kamar, gimana?”

Baekhyun tidak menjawab sementara Chanyeol kembali bicara

“Saya rasa kalau di sini bukan ide yang bagus buat kamu, udaranya dingin, terlepas nantinya hangat, tetep aja, kamu gak tahan di ruangan terbuka malem-malem begini, kan?”

Baekhyun mengangguk membuat Chanyeol terkekeh, sedikit mendorong tubuh suaminya untuk melihat wajahnya yang sudah memerah

“Okay, kita ke kamar” dan tanpa aba-aba Chanyeol langsung mengangkat tubuh ringan Baekhyun ala koala, membawanya masuk ke dalam berjalan cepat hingga kini keduanya sudah berada di dalam kamar, dengan kakinya Chanyeol menutup pintu sebelum kemudian pria itu meletakkan Baekhyun dengan hati-hati di atas ranjang

Tubuhnya ikut naik ke atas, setengah menindih, mendekatkan wajahnya dan mulai kembali melumat bibir mungil yang sudah mulai candu untuknya

Bunyi kecipak menggema di seluruh sudut kamar menunjukkan bagaiman mereka sangat menggebu-gebu saling memadu kasih dan bertukar saliva di sana

Tangan Chanyeol mulai bergerak, mengusap pinggang Baekhyun dengan sensual bersamaan dengan ciumannya yang mulai turun ke dagu, hingga ke leher mulus dan jenjang suami mungilnya

“Ngghhh”

Baekhyun mulai mendesah pelan, mendongak memberikan Chanyeol akses lebih luas menjelajah lehernya

Chanyeol berhenti sejenak menjauhkan tubuhnya dengan terburu-buru melepas baju ketika merasa bajunya mulai terasa membatasi pergerakannya

Baekhyun manatap kagum pahatan tubuh di depannya dan Chanyeol kali ini bergerak, membantu suami mungilnya untuk melepas pakaiannya

“Mas...”

Yang lebih kecil bersuara menahan pundak suaminya

“Kenapa?”

“Aku malu...”

Chanyeol mengecup bibir Baekhyun sekali, sebelum kembali menatap mata suaminya

“Kenapa harus malu? Kamu cantik dan terlebih kamu bakal nunjukkin kecantikan kamu di depan saya, suami kamu”

Baekhyun terdiam, merasa tersipu

“Saya buka, ya? Boleh?”

Dan pada akhirnya Baekhyun mengangguk dan tidak perlu menunggu lebih lama lagi untuk Chanyeol dengan segera menanggalkan pakaian atas suaminya

Lagi-lagi Baekhyun bersemu, merasa malu ketika di atasnya, Chanyeol menatap tubuhnya dengan tatapan yang sulit dibaca

“Mas...”

Baekhyun baru saja ingin bertanya namun Chanyeol sudah lebih dulu membungkamnya dengan kembali melumat bibirnya, mengecupnya berkali-kali, berpindah hingga ke bawah telinga, berhenti sejenak dan akhirnya berbisik

“Indah, tubuh kamu adalah hal terindah yang pernah saya lihat, you're beautiful, hyun”

Dan Chanyeol kembali melanjutkan cumbuannya, sambil tangannya yang terus bergerak sensual mengusap perut juga pinggang suaminya

Kali ini bibirnya bergerak, menuju nipple kecil merah muda yang mencuat, terlihat menegang membuat Chanyeol tak bisa menahanya untuk segera menghisapnya

“owh, mas.. Nghhh”

Tangan satunya beralih, memainkan nipple satunya membuat tubuh Baekhyun bergerak tak karuan, merasakan sensasi geli dan nikmat di saat yang bersamaan

“Mas, help... Ahh.. Mashh...”

Setelah puas bermain dengan nipple mungil suaminya, ciumannya turun, mengecup setiap bagian perut suaminya sambil tangannya yang mulai membuka celana yang masih Baekhyun kenakan

Hingga kali ini Baekhyun benar-benar tidak mengenakan sehelai benangpun

“Imut banget punya kamu, Hyun”

“Jangan dikomentarin ngghhh...” Chanyeol tidak memberikan Baekhyun kesempatan untuk berbicara ketika pria itu menciumi penis kecil milik suaminya, menciumi setiap sisnya membuat tubuh Baekhyun semakin menggelinjang, ketika kali ini tangan Chanyeol bergerak, menggenggam penis kecil itu dan mengusapnya sensual

“Mas ngghhh.. Ahh mas kamu ngapain ngghh”

Dan Baekhyun semakin menggila ketika Chanyeol memasukkan penis mungilnya ke dalam mulutnya, Baekhyun merasakan kehangatan bersamaan dengan kenikmatan ketika Chanyeol menghisapnya, memaju mundurkan wajahnya membuat Baekhyun semakin tak karuan

“Mas.. Udah.. Akuh..ngghh ahhh mas.. Mau keluarhh, mass.. Ahh”

Dan Chanyeol menjauhkan wajahnya ketika merasakan penis mungil suaminya mulai menggembung, membiarkan cairannya keluar membuat Chanyeol tersenyum menatap bagaimana tubuh Baekhyun bergetar hebat ketika mencapai pelepasan pertamanya

Baekhyun sendiri mencoba mengatur nafasnya menatap suaminya merasa bersalah “Maaf...” Chanyeol terdiam hingga Baekhyun kembali bicara “Padahal baru sebentar tapi aku udah keluar dul...”

Chanyeol mengecup bibir suaminya singkat “Gapapa, gak perlu merasa bersalah, lagian jujur, di mata saya kamu jadi keliatan menggemaskan”

Entah sudah yang keberapa kalinya hari ini Baekhyun merasa tersipu dengan apa yang Chanyeol katakan

“Saya boleh lanjut?”

Baekhyun mengangguk, membiarkan Chanyeol kembali bergerak kali ini mengusap penis kecilnya meraba mencoba mengambil cairan yang tersisa sebelum membalurkannya ke lubang berkedut milik suami mungilnya

Kalau kalian tanya bagaimana keadaan adik kecil Chanyeol di bawah sana, tentu saja, dia sudah berdiri tegak dan mengeras?

Rasa-rasanya kalau tidak punya hati Chanyeol ingin langsung memasukkan miliknya ke lubang berwarna merah muda yang berkedut manja di depannya

Sayangnya, Chanyeol tidak tega, ditambah dengan fakta bahwa ini adalah yang pertama untuk Baekhyun, Chanyeol benar-benar ingin memberikan kesan malam pertama yang baik untuk suami mungilnya

Setelah membaluri lubang berkedut itu dengan cairan Baekhyun sendiri, pria itu dengan perlahan mulai memasukkan satu jarinya perlahan membuat Baekhyun sedikit terkejut, namun dengan cepat Chanyeol mencium bibir suaminya mencoba untuk mengalihkan perhatiannya

Tangannya bergerak pelan, tubuh Baekhyun bergerak, menggelinjang pelan

Merasa Baekhyun sudah mulai terbiasa, Chanyeol menambah satu jarinya kembali bergerak pelan hingga kali ini tiga jari bersemayam di dalam sana dan Baekhyun mulai mendesah menikmati bagaimana 3 jari Chanyeol bergerak menciptakan kenikmatan yang tidak bisa Baekhyun jelaskan

“Mas...ngghhh...hahhh...”

Chanyeol menarik tangannya ketika merasakan bagaimana lubang Baekhyun sudah begitu basah, pria itu menatap wajah Baekhyun yang berderu bernafas, sedikit berkeringat, dan mulut kecilnya yang setengah terbuka membuat Chanyeol kambali mendekat mencium pelipis suami mungilnya menyeka keringatnya dengan tangan sebelum menatap wajahnya yang sudah memerah

“Mas...”

“Kamu cantik, cantik banget”

Baekhyun masih mencoba menetralkan nafasnya sembari mendengarkan Chanyeol bicara

“Punya saya udah keras banget—” mendengar itu Baekhyun melirik ke bawah melihat bagaimana celana suaminya menggembung “—sekarang saya boleh langsung ke inti?”

Baekhyun mengangguk cepat “Iya, kenapa gak dari tadi, pasti sakit banget”

Chanyeol hanya tersenyum, mencium pipi Baekhyun sekilas, sebelum kemudian berdiri, mulai melepas celananya dan langsung disambut senang oleh sang adik

Namun, Baekhyun melotot melihat bagaimana milik Chanyeol begitu besar, berdiri tegap dengan urat-urat yang menonjol mebuat Baekhyun meneguk ludahnya kasar, ukurannya bahkan mungkin 2 – 3 kali lebih besar dari penis mungilnya

Baekhyun terkena serangan panik ketika Chanyeol mulai naik ke kasur, mengangkat kaki Baekhyun untuk bertengger di pundaknya, mengarahkan penis besarnya ke arah lubang merah muda Baekhyun

Di bawah sana, Baekhyun bisa merasakan bahwa kepala penis Chanyeol mulai digerakkan, menyapa lubang merah mudanya, hingga Chanyeol baru saja hendak memasukkannya, tertahan ketika Baekhyun menahannya dengan cepat

“Mas, engga, mas...”

Chanyeol menoleh sedikit khawatir melihat Baekhyun yang terlihat gelisah “Kenapa, Hyun?”

“Mas, aku takut, beberapa kali aku pernah denger, orang bilang itu bakalan sakit, aku takut”

“Emang sakit diawal, tapi bakal berubah nikmat setelahnya”

Namun, Baekhyun tidak merespon, matanya bergulir tampak begitu gelisah membuat Chanyeol merasa tak tega

“Kamu takut?”

Baekhyun hanya diam menatap Chanyeol yang hanya tersenyum lembut sebelum kembali mengecup bibir Baekhyun lembut

“Yaudah gapapa kalau kamu masih takut dan belum siap, saya bakal tuntasin ini sendiri”

Baekhyun menatap iba, ia jelas tahu bagaimana rasanya dan jelas membiarkannya berdiri lama seperti itu jelas menyakitkan

Chanyeol baru saja akan menjauh sebelum tangan Baekhyun menahannya

“Ayo mas...”

“Jangan dipaksa kalau kamu takut, saya gapapa...”

“Kalau gak dipaksa, gimana kita bisa punya anak?”

Chanyeol terdiam

“Lagian, aku percaya kamu gak bakal nyakitin aku, kamu bakan bantu aku, kan?”

Chanyeol tersenyum mengangguk

“Pelan-pelan ya, mas”

Chanyeol mengangguk, kembali memposisikan kepala penisnya di depan lubang milik suaminya

“Saya masuk ya, Hyun”

Baekhyun mengangguk, memejamkan matanya ketika merasakan Chanyeol mulai memasukkan penis besarnya, dan Baekhyun berteriak ketika pada akhirnya Chanyeol berhasil memasukkan seluruh tubuh penisnya

Baekhyun menitikkan air matanya membuat Chanyeol merasa bersalah “Baekhyun, maaf...”

“No, gapapa, mas, aku cuma kaget, hehe”

Chanyeol hanya diam, membiarkan miliknya tetap berada di dalam, membiarkan Baekhyun membiasakan diri hingga pria mungil itu mulai bersuara

“Gerak, mas...”

Diperbolehkan, dengan gerakan lembut dan sangat amat perlahan, Chanyeol menggerakkan pinggulnya maju mundur menatap Baekhyun iba ketika pria mungil itu mendesis terlihat begitu kesakitan “Hyun...”

“Gapapa, mas, ssshh ngghh... Pelan pelan ya ahhh”

Chanyeol menggerakka pinggulnya dengan sabar, mendengar tak tega bagaimana desahan Baekhyun bercampur dengan desisan kesakitannya

“Lebih cepet, mas”

Baekhyun mulai membiasakan diri, Chanyeol juga semakin bergerak cepat hingga pria itu berhasil menumbuk titik kenikmatan milik suaminya

“Ahh mas.. Ini apa... Ahh iya di situ... Nggghhh owh masshh...” dan gerakanya semakin menggila sambil tangannya yang mulai memainkan penis kecil suaminya mengocoknya cepat membuat Baekhyun meraung-raung merasakan kenikmatan luar biasa

“Mas, aku mau keluarh... Ngghhh...ahhh.. Ahh, mas chanyeollhhh”

Dan lagi, Baekhyun sampai pada pelepasannya, mengatit nafasnya menatap Chanyeol lemah “Kamu belum ya, mas?”

Chanyeol menggeleng, hingga kini Baekhyun mencoba bangkit, masih dengan penyatuannya, mencoba mendorong Chanyeol untuk berbaring “Aku— boleh coba posisi atas? Aku mau muasin kamu”

“Boleh” Chanyeol mengusap rambut Baekhyun lembut, berbaring, membiarkan suami mungilnya duduk di atasnya

“Aku gerak ya, mas?”

Chanyeol mengangguk membiarkan suami mungilnya bergerak memaju mundurkan pinggulnya sambil tangannya yang berpegangan pada perut Chanyeol

“Ahh...mashhh...”

Sambil berbaring, Chanyeol menikmati bagaimana Baekhyun terus mendesah memanggilnya, sekali mendongak dengan bibir mungilnya yang terbuka menunjukkan kesan sexy dan menggemaskan untuknya

Dari bawah, Chanyeol membantu si mungil, mengangkat pinggulnya untuk bergerak lebih cepat, sambil sesekali mengocok penis mungil suaminya, desahannya menggila dan Chanyeol bisa merasakan bahwa penisnya mulai menggembung di dalam

“Mas, akuhh mau keluarh aaahhh lagi nngghh”

Mendengar itu, Chanyeol buru-buru bangkit, dengan cepat membalik posisi membiarkan Baekhyun kembali berpasrah di bawahnya

“Bareng, sebentar lagi”

“Ahhhh.. Mas... Ahhhh” desahan Baekhyun semakin keras terdengar seiring Chanyeol yang mempercepat gerakannya dengan brutal hingga

“Ahhh Baekhyun”

“Mas Chanyeolh”

Dan mereka melakukan pelepasan bersama, Baekhyun mencoba mengatur nafasnya yang memburu sementara Chanyeol masih pada posisinya, membiarkan penisnya tetap di dalam berusaha agar tidak ada spermanya yang terbuang

Baekhyun sendiri sudah memejamkan matanya, terlihat begitu kelelahan membuat Chanyeol terkekeh, menjatuhkan tubuhnya ke samping tanpa berniat melepas penyatuannya, menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya, memeluk tubuh mungil Baekhyun, sambil merapihkan anak rambut Baekhyun dan menyeka keringat di sana

“Kamu luar biasa banget malem ini, Hyun. Makasih banyak, ya?”

Baekhyun membuka matanya lelah melihat bagaimana Chanyeol tersenyum kepadanya dan mencium bibirnya sekilas

“Saya sayang kamu, Hyun”

Dan Baekhyun balas tersenyum sebelum pada akhirnya pria mungil itu memejamkan mata menjemput mimpi bersamaan dengan Chanyeol yang malam itu mendekap tubuh Baekhyun penuh perasaan tanpa melepas penyatuan mereka