Chanyeol menolehkan kepalanya, menatap sebuah bangunan kecil tempat di mana pertunangan Baekhyun dan Jongin akan dilaksanakan

Matanya berubah sendu melihat banner bertuliskan nama mantan suaminya dengan pria lain, pria itu tersenyum miris, jantungnya berdenyut nyeri menerima kenyataan bahwa dirinya memang tidak akan pernah bisa memiliki kesempatan

Chanyeol menunduk dan hal itu tak luput dari pandangan Sehun yang duduk di kursi kemudi

“Lo tetep mau masuk atau mau pulang?”

Chanyeol menarik nafas panjang, menghembuskannya perlahan dan menoleh tersenyum tipis “Udah di sini masa mau pulang, gue mau ketemu anak gue”

”...dan Baekhyun...”

Sehun hanya mengangguk tidak ingin banyak bicara, pria itu melepas seatbeltnya begitupun Chanyeol yang juga melakukan hal yang sama, hingga keduanya turun bersamaan dengan Luhan yang baru saja keluar dari bangunan minimalis itu dan tersenyum

“Sayang!”

Sehun tersenyum, menyambut sang kekasih yang mendekat dan langsung memeluknya. Setelah merasa cukup, yang lebih kecil melepas pelukannya, mengalihkan pandangannya menatap Chanyeol yang hanya memberikan senyum canggung

Ini bukan pertama kali Luhan bertemu Chanyeol sejak pria itu sadar dari komanya, tapi tetap saja rasanya canggung. Entah kenapa Chanyeol sendiri terlihat tak nyaman, mungkin karena posisinya Luhan adalah teman Baekhyun, tapi entahlah

“Kalian telat, acara pertunangannya udah dari 30 menit yang lalu, sekarang lagi pada makan sama ngobrol-ngobrol aja”

“Kan, emang sengaja telat biar langsung makan” Sehun tertawa kecil sementara Luhan hanya mengerucutkan bibirnya, ia tahu Sehun memang sengaja datang terlambat agar setidaknya Chanyeol tidak melihat bagaimana Jongin dan Baekhyun saling terikat hubungan pertunangan itu

“Yaudah, kalian langsung masuk aja, aku ada urusan sam orang cathering”

“Yaudah, aku masuk ya?” setelahnya Sehun mencium pipi sang kekasih, sebelum membiarkan kekasihnya pergi dan Sehun menoleh menatap Chanyeol yang masih diam

“Masuk?”

Chanyeol mengangguk dan akhirnya berjalan membiarkan Sehun berjalan beberapa langkah lebih dulu sementara dirinya di belakang

Seiring langkahnya yang semakin dekat dengan keramaian di taman belakang yang sepertinya tempat di mana pertunangan itu dilaksanakan, di saat yang bersamaan jantungnya juga berdebar tak karuan

Chanyeol sendiri tidak bisa mengartikan apa yang ia rasakan, yang ia tahu, ia ingin sekali bertemu dengan Baekhyun tapi ada kekhawatiran di mana kemunculannya mungkin saja akan membuat pria mungil kesayangannya itu merasa tidak nyaman

Dirinya juga ingin sekali bertemu dengan Yuan, tapi ada kekhawatiran dalam diriny di mana ia takut bahwa kemunculannya mungkin akan membuat anaknya juga merasa tak nyaman

Hingga kakinya menapak di taman belakang, tempat di mana pertunangan Baekhyun dengan Jongin dilaksanakan, dan dirinya hanya bisa melihat-lihat dengan sendu, sebelum pria itu terpaksa berhenti ketika tubuhnya tidak sengaja menabrak Sehun yang juga berhenti di depannya

“Tuh” Sehun menunjuk sesuatu dengan isyarat dagu membuat Chanyeol mengalihkan perhatiannya dan hanya bisa terpaku ketika matanya menangkap Baekhyun dengan jas hitam dan riasan tipisnya berdiri berdampingan dengan Jongin, tampak sedang berbicara dengan seseorang tak dikenal -mungkin rekan kerjanya-

Sejak matanya menangkap sosok itu, tak bisa sedetikpun pandangannya beralih, Baekhyun— Baekhyunnya terlalu cantik, terlalu indah bahkan meski di lihat dari jarak beberapa meter, jantungnya berdebar keras meneriakkan betapa rindu dirinya akan sosok itu, hati terdalamnya seolah berteriak menyuruhnya untuk segera mendekat, memeluk pria mungil itu dan tidak pernah melepasnya

Tapi Chanyeol selalu jadi sosok yang sadar diri, dia hanya bisa diam memperhatikan sosok yang ia cinta juga ia rindukan itu dari jauh, menahan angan-angan dan keinginannya mati-matian

Hingga secara kebetulan pria mungil itu menoleh, terdiam ketika pandangannya beradu, Chanyeol agak terkejut namun tetap memilih diam membiarkan mata keduanya tetap bertemu hingga Sehun kembali membuka suaranya “Mau ke sana?”

Chanyeol diam untuk beberapa saat, tidak mengalihkan sedikitpun perhatiannya sampai pria itu mengangguk pelan “Gue— mau ngucapin selamat secara langsung...”

Sehun hanya mengangguk dan mulai berjalan bersamaan dengan Chanyeol yang mengikuti di belakang

Sementara Baekhyun yang menyadari bahwa mantan suaminya berjalan mendekat, tanpa sadar meraih jas tunangannya, meremat pelan membuat Jongin mau tak mau menoleh dan sedikit bingung melihat Baekhyun yang terlihat tidak nyaman

“Kenapa, Hyun?”

Baekhyun sendiri hanya menunduk sampai sebuah suara mengalihkan atensi pria di sampingnya “Jong” dan Jongin terdiam ketika di hadapannya berdiri Sehun dengan Chanyeol yang berdiri tepat di samping Sehun yang kini menatapnya

“Tuan Kim, saya permisi” Jongin menoleh menunduk sopan pada rekan kerja yang sebelumnya berbicara dengannya, membiarkan rekan kerjanya itu pergi dari sana sebelum perhatiannya kembali teralih menatap dua sahabatnya yang kini berdiri di hadapannya

Sehun adalah yang pertama kali menyodorkan tangannya, disambut baik oleh Jongin sebelum pria bermarga Kim itu menerima pelukan singkat juga tepukan akrab Sehun di punggungnya

“Selamat ya buat pertunangan lo, maaf, kemaren-kemaren gue udah kurang ajar”

Jongin hanya mengangguk, melepas pelukan akrabnya dengan Sehun dan tersenyum tipis “Makasih” dan kali ini tatapannya beralih menatap Chanyeol canggung namun Jongin tetap mengupayakan diri, mengesampingkan rasa canggungnya untuk sekedar menyapa sahabatnya itu

“Yeol, gimana kabar lo?”

“Puji Tuhan, gue baik-baik aja”

Dan lagi, hanya kecanggungan yang menyelimuti suasana di sana. Jongin tidak tahu harus bereaksi seperti apa sementara dirinya merasa amat sangat bersalah, begitupun dengan Baekhyun yang sejujurnya belum siap bahkan untuk sekedar menatap pria berstatus mantan suaminya itu, entahlah tapi perasaannya cukup berantakan, sementara Chanyeol, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, rasanya terlalu asing dan dirinya terlalu takut membuat siapapun terutama Baekhyun merasa tidak nyaman

Chanyeol menarik nafas pelan, mencoba menetralkan detak jantungnya yang tak karuan, sebelum kemudian tersenyum tipis

“Ngomong-ngomong selamat— buat pertunangan kalian, gue— gue ikut seneng kalian— berhasil sampai tahap ini”

Jongin terdiam sementara Baekhyun semakin meremat jas milik Jongin dengan kuat dan tetap menunduk, enggan melihat Chanyeol sementara hatinya tanpa alasan merasa sakit ketika Chanyeol memberikan ucapan selamat itu

Chanyeol menyadari pergerakan Baekhyun dan itu jelas membuatnya sedih, Baekhyunnya terlihat sangat tidak nyaman, Baekhyunnya terlihat sangat keberatan dengan kehadirannya

Pada akhirnya Chanyeol hanya bisa tersenyum tipis “Kayaknya— gue pulang sekarang aja, baru inget masih ada urusan, maaf— cuma sebentar, gue ada hadiah sebenernya cuma mungkin nanti gue kirim ke apartemen lo aja ya, Jong”

“Gak mau makan-makan dulu di sini?”

“Gak usah, gue mau ke rumah nyokap juga abis ini”

Sehun hanya membuang nafas kasar, Sehun tahu bahwa Chanyeol sedang berbohong, pria itu hanya sedang mencari alasan untuk segera pergi dari sana. Jongin sendiri tidak bisa merespon banyak, dan hanya bisa mengangguk selagi Chanyeol mendekat memeluk pelan tubuh sahabatnya dan mulai berbisiki

“Sekali lagi selamat ya, Jong, gue— titip Baekhyun sama Yuan, makasih juga karena selama ini udah jadi jembatan buat gue tau kabar anak gue, gue bersyukur banget, makasih ya”

Jongin merasakan hatinya berdenyut nyeri, merasa bersalah karena tidak bisa melakukan apapun, namun pada akhirnya pria itu hanya bisa mengangguk melepas pelukannya sementara kali ini Chanyeol mengalihkan pandangannya, menatap Baekhyun yang masih enggan melihatnya hingga pria itu memberanikan diri bersuara

“Baekhyun...”

Yang dipanggil melirik, ke arah Chanyeol yang kini tersenyum lembut ke arahnya “...selamat ya”

Tidak ada yang bisa Baekhyun lakukan selain mengangguk dan kembali menunduk. Chanyeol hanya tersenyum lirih melihatnya sebelum kali ini sebuah suara mengalihkannya

“Daddy!”

Chanyeol menoleh bersamaan dengan seorang anak kecil laki-laki yang berlari menggemaskan menggenggam sesuatu di tangannya mendekat ke arahnya sebelum anak kecil itu berhenti tepat di hadapannya, menatap ke arah Jongin dengan mata berbinarnya

“Dad, pelmen! Uncle lulu— nggg, Yuan boleh mam?”

Chanyeol terhenyak di tempatnya, menatap anak kec di hadapannya dengan tatapan lirih, dirinya ingin sekali mendekat, meraih anak itu untuk sekedar mengatakan bahwa ayahnya di sini, bahwa seseorang yang seharusnya ia panggil dengan sebutan itu adalah dirinya, tapi lagi— Chanyeol sadar ia tak pantas

Terlebih bagaimana kini Baekhyun menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan

Jongin sendiri menatap tak enak, namun Chanyeol hanya tersenyum mencoba mengubur dalam-dalam keinginannya itu, dirinya berbalik hendak pergi dari sana, tak apa meski tidak mendapat kesempatan untuk berbicara langsung dengan Yuan, melihat anak itu dari dekat selama beberapa detik sudah cukup ia syukuri

Ia bersyukur karena anaknya baik-baik saja, ia bersyukur karena anaknya tumbuh dengan baik dan menggemaskan, ia bersyukur karena anaknya dikelilingi orang-orang yang mencintai bahkan termasuk akan mendapatkan seorang ayah seperti Jongin. Baekhyun dan Yuan bahagia, itu sudah cukup untuk Chanyeol

Pria menyempatkan diri untum tersenyum sekilas kepada Jongin maupun Baekhyun, berbalik berniat meninggalkan tempat itu sebelum tiba-tiba saja langkahnya terhenti, ketika sebuah suara menyapa indera pendengarannya

“Ayah?”

Chanyeol terhenyak di tempat merasakan jantungnya berdetak 2 kali lipat lebih cepat membuat kakinya lemas, pria itu menoleh mendapati Yuan tengah menatapnya dengan tatapan polosnya, sama hal nya dengan Baekhyun yang membulatkan matanya terkejut melihat bagaimana Yuan memanggil Chanyeol dengan sebutan itu

Yuan mendongak menatap Jongin “Daddy, ayah?”

Jongin tersenyum pelan dan mengangguk “Iya, itu ayah Yuan” Chanyeol menatap Jongin tidak percaya sementara yang ditatap hanya menyunggingkan senyum tipisnya

“Gue udah antisipasi ini dari dulu, lo bukan satu-satunya yang tau gimana kabar Yuan, dari Yuan kecil gue selalu ngenalin lo ke dia, lo ayah kandungnya, lo berhak”

Chanyeol tidak tahu bagaimana dia mengekspresikan rasa syukurnya ketika bahkan setelah semua kebrengsekannya, Tuhan masih memberikan banyak kebaikan untuknya, mata pria itu berlinang ditambah ketika bagaimana bocah berumur 2 tahun itu berjalan pelan mendekat ke arahnya, mendongak menatapnya dengan polos

“Ayah?”

Hancur sudah pertahanannya, Chanyeol tidak bisa lagi menahan air matanya, dirinya berpangku lutut menyamakan tingginya dengan anak satu-satunya itu “Anak ayah...” dan Chanyeol tidak lagi bisa menahan diri, menarik Yuan ke dalam pelukannya dan menangis di sana

Jongin tersenyum sementara Baekhyun tanpa sadar menitikkan air matanya, entahlah perasaannya benar-benar berantakan saat ini

Chanyeol sendiri masih menangis di sana, memeluk putranya erat sambil tangan besarnya mengusap rambut-rambut halus di kepala kecil Yuan hingga Yuan sendiri adalah yang pertama kali melerai pelukan mereka, menatap sang ayah mengernyit gemas

“Ayah naniss.. No no...” tangan mungilnya bergerak menghapus air mata sang ayah dengan lembut sambil mulai kembali berbicara

“Uncle lulu kasih pelmen, ayah mau mam pelmen?” belum sempat Chanyeol menjawab, anak itu sudah lebih dulu meraih tangan besar ayahnya meletakkan beberapa permen di sana dan tersenyum lebar “Bial ayah gak sedih— oh!”

Kemudian tangan mungilnya beralih menunjuk telinga besar milik Chanyeol dan tersenyum lebar “Benel kata daddy, kuping ayah besallll sama punya Yuan”

Ayah, ayah, ayah... Tidak pernah Chanyeol merasa sebahagia ini ketika dia menerima panggilan itu dari anaknya, anak yang selama dua tahun ini begitu ia rindukan, anak yang selama dua tahun ini ingin sekali ia berikan pelukan

“Kata daddy, ayah sama Yuan milipp, ayah suka main leggo, ayah suka obil, ayah suka mam pisang—” Chanyeol mengangguk dengan bahagia mendengar ocehan apapun yang anaknya bicarakan “—Yuan punya banyak leggo di lumah, ayah mau main sama Yuan? Kita kan gak pelnah main, kita main ya ayah?”

Chanyeol menoleh ke arah Baekhyun dan secepat itu juga Baekhyun mengalihkan pandangannya seolah melarang membuat Chanyeol hanya tersenyum tipis kembali menatap putranya

“Ayah— usahain ya, sayang”

Anak itu hanya mengangguk menggemaskan sebelum matanya beralih dan berbinar “Ohooo uncle lulu es klimmm” dan tanpa sadar beralih berlari meninggalkan Chanyeol dan segera menghampiri apa yang menarik perhatiannya

Sementara Chanyeol menghapus air matanya, menggenggam erat beberapa permen yang anaknya berikan dan menatap Jongin terharu “Jong, gue gak tau gimana caranya bales kebaikan lo, gue...”

“Gak ada yang perlu dibales, Yuan emang anak lo, gak ada yang salah dengan ngenalin lo sebagai ayahnya kan?”

“Jong— makasih”

Jongin mengangguk “Dia udah ngajak main gitu biasanya bakal ditagih, nanti malem gue share loc alamat rumah gue sama Baekhyun, lo bisa dateng ajak main Yuan besok”

Baekhyun menoleh menatap Jongin yang hanya tersenyum menatap sahabatnya sementara Chanyeol hanya mengangguk

“Gue pulang, makasih banyak ya, Jong”

“Hm, hati-hati di jalan”