Sehun melangkahkan kakinya gusar, menaiki lift menuju lantai teratas melewati lorong menundukkan kepala sesekali membalas beberapa karyawan yang menyapanya

Pria bermarga Oh itu berjalan cepat membuka pintu ruang kerja Chanyeol tanpa memikirkan sopan santunnya terhadap ssahabatnya yang berstatus dan memiliki jabatan yang jelas lebih tinggi darinya itu

“Yeol?!”

Di dalam sana, tidak ada sosok yang Sehun cari, namun melihat pintu yang mengarah ke ruang istirahat sahabatnya itu terbuka membuat Sehun melangkahkan kakinya dengan mantap meyakini ada Chanyeol di sana

“Heh!” dan benar saja, Chanyeol di sana duduk di tepian bersandar pada kepala ranjang sambil memegang sesuatu di tangannya

Sehun sendiri berjalan masuk melempar satu berkas yang memang sejak awal ia bawa dan melemparnya asal ke atas ranjang

“Gila lo ya, gak ada tanggung jawabnya sama sekali. Lo yang ngundur rapat sampe 45 menit, selama itu juga lo gak dateng, klien perusahaan udah pada dateng berkas pentingnya gak ada, dicariin malah santai-santai lo di sini”

Chanyeol masih tidak menjawab, hanya terdiam menatap kosong pada sesuatu yang sejak awal ia genggam

“Untung gue punya soft filenya dan sedikit tau tentang project yang lo tawarin itu. Kalo engga kelar udah, rugi rugi dah”

Sehun terlihat agak marah beberapa saat sebelum dahinya mengernyit menatap heran dan perlahan kakinya melangkah mendekat “Dih anjir, lo nangis?”

Dan yang ditanya tidak berusaha menyangkal juga tidak berusaha menyembunyikan, hari ini hatinya begitu hancur hingga rasanya ia ingin terlihat lemah sekali saja di hadapan semua orang

“Yeol?”

Sehun kembali mendekat dan tanpa sengaja melihat ke arah pandang Chanyeol yang mana pria bermarga Park itu menatap pada bingkai foto Baekhyun yang ia genggam. Sehun diam beberapa saat sebelum matanya kembali beralih kali ini menatap Chanyeol yang hanya diam, menitikkan air matanya terlihat lirih

Seketika rasa marahnya meluap, tergantikan dengan iba melihat bagaimana di depannya saat ini, sahabatnya terlihat begitu hancur

“Yeol, lo oke?”

Chanyeol tidak menjawab, hanya menghapus air matanya dan tetap menatap foto yang ia genggam sambil sesekali jemari besarnya mengusap foto itu lembut

Sehun sendiri tetap diam, mencoba untuk memberi Chanyeol waktu barangkali dalam beberapa menit Chanyeol akan membuka suaranya dan bercerita

Namun tidak sampai beberapa menit, suara pintu terbuka kasar terdengar, Sehun dan Chanyeol secara reflek menoleh dan di sana seorang wanita dan laki-laki paruh baya datang, dengan Taehee dan Yeongjae -Nyonya dan Tuan Park- yang juga datang dengan raut bingung

“Di mana Park Chanyeol?!”

Chanyeol meletakkan bingkai foto suaminya dengan tenang, bangun dari duduknya bersamaan dengan seorang wanita yang Chanyeol kenal sebagai ibu Elena itu datang dan masuk ke dalam ruang istirahatnya

“Di sini rupanya kamu bajingan!” dan Chanyeol yang belum siap hanya bisa diam ketika mantan calon ibu mertuanya itu datang dan menamparnya dengan telak

“Bisa-bisanya kamu meninggalkan putri saya dalam keadaan sakit dan terpuruk seperti ini, dia sedang berjuang di rumah sakit sendirian, anak kalian meninggal di dalam perut, rahimnya harus diangkat, dan kamu malah di sini?!! Sekedar nemenin dia aja engga dan kamu malah santai-santai di sini?!”

Chanyeol hanya diam membiarkan ibu Elena itu meluapkan emosinya, lain halnya dengan Taehee dan Yeongjae yang agaknya sedikit gagal fokus melihat bagaimana isi ruang istirahat putra mereka penuh dengan beberapa kenang-kenangannya bersama Baekhyun, foto pernikahan yang terpajang rapih, dan di sudut kamar baik Taehee dan Youngjae bisa melihat ada beberapa baju Baekhyun yang di gantung di sana

Sama halnya dengan Jung Nata -ibu Elena- yang perlahan mulai bisa memperhatikan ruang istirahat Chanyeol di sana

“Apa-apaan?!! Kamu bahkan masih memajang foto pernikahan pertama kamu?!” Nata menatap Chanyeol tajam “Memang brengsek kamu, gimana bisa kamu memperlakukan putri saya seperti ini, di mana tanggung jawab kamu, bajingan?!”

Nata baru saja akan kembali memukul Chanyeol sebelum pria itu bergerak cepat menahan pergerakan perempuan paruh baya di depannya dan menangkis tangan itu dengan kasar, membuat Nata membulatkan matanta terkejut sementara Chanyeol menatapnya dingin

“Pertama, ya anda benar, saya memang bajingan dan brengsek, karena saya sudah meninggalkan suami dan anak saya cuma untuk putri anda yang tidak bermoral itu. Dan kedua, tanggung jawab? Apa yang harus saya tanggung jawabkan ketika saya memang gak punya tanggung jawab apapun untuk putri anda?”

“Brengsek, anak saya itu mengandung anak kamu, jangan karena sekarang bayi kalian meninggal dan rahim anak saya diangkat kamu seenaknya meninggalkan dia, kamu tetap harus bertanggung jawab karena membuat hidup anak saya hancur!”

“Anak itu bahkan bukan anak saya, apa yang harus saya pertanggung jawabkan?”

Sehun, Taehee, dan Youngjae terkejut dengan perkataan Chanyeol, sementara yang berbicara kembali menitikkan air matanya, rasa bersalah dan penyesalan luar biasanya kembali muncul di permukaan, ia merindukan Baekhyunnya

“Jangan bohong kamu”

“Elena meninggalkan saya selama enam tahun, kembali dengan membohongi saya membuat berbagai alasan, dan bahkan ketika kami saling berhubungan dia membohongi saya, memanipulasi saya hingga saya menggancurkan pernikahan saya sendiri, dan bahkan ketika saya dengan bodohnya memilih putri anda, dia bermain di belakang saya...”

“Anak saya gak akan melakukan hal seperti itu, saya bisa menuntut kamu atas pencemaran nama baik...”

“Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri, gimana dia mengkhianati saya dengan laki-laki lain, dan pengakuannya, dia yang mengaku kalau anak itu bukan anak saya”

Nata terdiam tiba-tiba saja merasa kelu untuk berbicara

“Kalau anda minta pertanggung jawaban, coba tanya anak anda, siapa yang harusnya bertanggung jawab. Saya sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengan dia mulai hari ini”

Dan tidak perlu untuk mengatakan apapun lagi, Chanyeol keluar dari sana dengan air mata yang kembali mengalir perih, sementara Sehun yang mulai khawatir juga pergi dari sana sebelum sempat menghadap Youngjae dan juga Taehee untuk berpamitan

Taehee hanya mengangguk menangis masih terkejut dengan apa yang ia dengar, dengan Youngjae yang mengusap punggung istrinya menenangkan sementara Sehun mulai mengejar Chanyeol untuk menemani sahabatnya yang sedang tidak baik-baik saja