Setelah selesai menyelesaikan acara memasak makan malam untuknya dan juga Baekhyun, pria itu dengan segera membawa hasil masakannya dengan nampan menuju kamar untuk dimakan bersama dengan Baekhyun

Baru saja pria itu membuka pintu, dahinya mengernyit ketika tidak mendapati Baekhyun di ranjang mereka, Chanyeol melangkah masuk, meletakkan nampan yang ia bawa ke atas nakas dan bersamaan dengan itu suara muntahan terdengar dari arah kamar mandi

“Baekhyun?”

Chanyeol bergerak cepat dengan sedikit tergesa membuka pintu kamar mandi, dan di sana di depan closet, suami mungilnya tengah duduk memuntahkan isi perutnya berkali-kali

Tidak banyak berbicara, Chanyeol mendekat, berjongkok menyamakan tingginya dengan Baekhyun yang berlutut memuntahkan isi perutnya, tangannya dengan pelan mengusap tengkuk leher Baekhyun berharap bisa membantu suami mungilnya

Selang beberapa menit, merasa bahwa dirinya sudah tidak ingin memuntahkan apapun dirinya menoleh dengan wajah pucat menatap Chanyeol dan tersenyum “Jijik gak, mas, liat aku muntah gini?”

“Ya engga lah, kenapa harus jijik?”

“Hehe, capek banget tau, mas, muntah gini, lemes kayak orang hamil” pria mungil itu kemudian mendekat menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang suami “Cuma sayangnya aku belum hamil hehe jadi muntahnya nyebelin”

Chanyeol mengangkat tangannya mengusap kepala Baekhyun pelan “Semoga kali ini kita berhasil ya”

Baekhyun mengangguk menjauhkan kepalanya menatap Chanyeol yang kini menyeka bulir-bulir kecil di sekitar dahi si mungil “Mau ke kamar? Saya udah siapin makan malam buat kamu”

“Mual banget, mas”

“Gapapa, pelan-pelan, dari pada gak makan sama sekali, kamu gara-gara prosedure ini berat badan turun drastis, Hyun, makan ya, gapapa nanti dimuntahin yang penting ada asupan, biar bisa minum obat juga”

Dan Baekhyun tidak punya pilihan untuk menolak, pria mungil itu kemudian mencoba untuk bangun dibantu Chanyeol yang sudah merangkul pundaknya sambil satu tangannya yang memegang tiang infus “Kamu kuat jalan? Atau mau saya gendong?”

“Jalan aja, mas”

Chanyeol tidak lagi bersuara, membantu Baekhyun berjalan hingga pria itu berhasil duduk di tepian ranjang, dengan sabar dan telaten Chanyeol mengangkat kaki Baekhyun, membantunya bersandar di kepala ranjang dan meluruskan kaki sebelum kemudian menyelimutinya sebatas kaki, baru setelahnya Chanyeol duduk di tepi ranjang

“Mas, aku makan sendiri aja biar kamu juga bisa makan?” Baekhyun menginterupsi pergerakan Chanyeol, meraih piring di tangan suaminya “Gapapa, saya juga belum mau makan...”

“Gapapa, mas. Lagian aku gak lemes-lemes banget kok, kamu makan juga temenin aku aja”

“Yaudah, kalo tangan kamu udah gak kuat bilang ya”

Baekhyun mengangguk mulai menyendok makanan miliknya begitupun dengan Chanyeol yang memulai makan malamnya, menemani sang suami yang juga sedang melahap makanannya

Suasana begitu hening untuk beberapa waktu, Baekhyun yang tengah mati-matian menahan mualnya untuk melahap makanannya sementara Chanyeol sendiri menghabiskan makanannya dengan cepat, menemani sang suami sambil memainkan ponselnya

Wajahnya datar dan tidak ada yang Baekhyun pikirkan selain bahwa suaminya sedang memikirkan pekerjaan hingga pria itu meletakkan ponselnya di atas nakas, menatap lekat pada Baekhyun yang masih berusaha mengunyah makanannya perlahan, pria itu tampak berfikir beberapa saat sebelum kemudian memutuskan untuk bicara

“Baekhyun?”

“Iya?”

“Kalau malam ini saya tinggal ke kantor gapapa?”

Seketika senyum di wajahnya memudar, menoleh untuk melihat jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh malam sebelum setelahnya kembali menatap suaminya sendu “Mau ngapain?”

“Ada urusan di kantor”

“Urusan apa? Emang gak bisa dihandle sama karyawan kamu? Kamu aja baru pulang dari Jepang kemaren, mas”

“Saya maunya juga minta anak buah saya yang urus, tapi mereka sendiri yang minta bantuan saya secara langsung, saya gak mungkin nolak, kan?”

Baekhyun terdiam menunduk merasa keberatan “Kamu kan nanya apa aku gapapa kalo kamu pergi, kalo aku gak bolehin, kamu marah gak?” pria mungil itu bertanya tanpa menatap lawan bicaranya namun ia bisa mendengar dengan jelas helaan nafas Chanyeol yang terlihat lelah

“Saya sebentar aja”

“Pulang jam berapa?”

“Paling cepet jam dua malem”

“Paling lama?”

“Besok”

Baekhyun menunduk semakin dalam, sementara Chanyeol mendekat mencoba melihat wajah Baekhyun berusaha untuk membujuk suami mungilnya itu “Boleh ya, hyun? Saya gak enak sebagai atasan juga udah banyak cutinya, mereka juga cuma minta saya buat bantu kerjaan mereka, saya gak mungkin nolak, kan?”

Baekhyun tetap diam hingga Chanyeol kembali bersuara “Boleh ya, Hyun?”

Merasa bahwa menolak tidak akan membuahkan apapun, Baekhyun akhirnya mengangguk dan Chanyeol tersenyum mengecup bibir mungil suaminya sekilas “Makasih ya, saya usahain paling telat jam dua pulang, tapi kalau gak bisa ya berarti besok pagi”

Baekhyun hanya mengangguk sementara Chanyeol mulai berdiri “Saya mandi dulu ya dan— oh iya, kamu mau saya telfonin mama atau bunda buat nemenin kamu?”

“Gak usah, mas. Kamu bilang paling lambat besok pulang, kan? Lagian mama kemaren bilang katanya besok mau ke sini pagi-pagi, jadi gak usah ditelfon”

“Beneran?”

“Iya”

“Yaudah, saya mandi dulu kalo gitu”

Baekhyun hanya mengangguk pelan, membiarkan suamimya beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya

Baekhyun menghela nafas pelan, merasa sedih ketika lagi-lagi dirinya harus ditinggal karena urusan pekerjaan oleh suaminya, ingin rasanya menjadi egois melarang suaminya untuk tidak pergi ke manapun terlebih dalam keadaannya yang seperti ini, lagipula seharusnya Chanyeol harusnya memang tetap di rumah selagi Baekhyun sendiri membutuhkannya, kan?

Tapi Baekhyun tidak bisa, bagaimanapun Baekhyun bukan satu-satunya tanggung jawab Chanyeol dan Baekhyun tidak bisa melakukan apapun selain membiarkan Chanyeol untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang CEO

Baekhyun meletakkan piring berisi makanannya di atas nakas ketika merasakan perutnya kembali berputar, mengambil gelas di sana dan minum perlahan untuk meredakan rasa mualnya

Berbarengan dengan itu berkali-kali ponsel milik Chanyeol berkedip menandakan ada beberapa notif masuk. Melihat itu membuat Baekhyun berfikir, membenarkan fakta bahwa suaminya memang sesibuk itu, bahkan sampai beberapa notif pesan yang Baekhyun duga dari karyawannya terus saja masuk

Tanpa rasa penasaran berlebih, Baekhyun meraih ponsel suaminya, berniat melihat siapa yang mengirim pesan berkali-kali pada Chanyeol

Pria mungil itu sempat tersenyum merasakan pipinya memanas ketika tahu bahwa fotonya saat bulan madu tahun lalu dipilih suaminya menjadi lockscreen ponselnya, pria mungil itu merasa tersipu sebelum akhirnya senyumnya memudar ketika melihat dan menyadari notifikasi pesan masuk di ponsel suaminya