“Udah, segini aja? Ada lagi gak?”

“Engga deh kayaknya, cukup”

“Yaudah, lo tunggu di luar gih, duduk, capek kan berdiri terus? Biar gue bayarin”

Baekhyun menoleh menatap Jongin yang berdiri di sampingnya dengan tatapan berbinar “Serius mau dibayarin? Beneran?”

“Yaiya, masa boongan, perasaan ini gak pertama kali gue bayarin belanjaan lo deh”

Baekhyun terkekeh setelahnya “Kan, basa-basi aja sih biar gak keliatan gak tau diri”

Jongin sendiri hanya memutar bola matanya malas, sementara Baekhyun tersenyum “Yaudah, aku tunggu di luar ya, mas”

Jongin mengangguk memberikan kunci mobilnya kepada Baekhyun “Atau engga lo tunggu di mobil aja, barangkali lama, banyak yang mau bayar tuh”

Baekhyun menurut mengambil kunci mobil yang Jongin berikan “Oke, aku tunggu di mobil ya?” sebelum kemudian pria mungil itu berjalan keluar dari flower shop tempatnya belanja

Kakinya melangkah menuju mobil Jongin yang terparkir tepat di depan flower shop tersebut, namun perhatiannya teralihkan ketika pandangannya menangkap beberapa tangkai bunga Hydrangea terpajang rapih di depan toko

“Lho, perasaan tadi gak ada, kelewat apa ya?” pria itu dengan ketertarikannya mendekat, melihat bunga di hadapannya dengan seksama sembari tersenyum binar sambil matanya yang kembali asik melihat-lihat bunga di sekitarnya, sambil berfikir mungkin memilih beberapa bunga lagi tidak masalah selagi Jongin sendiri masih menunggu gilirannya untuk membayar belanjaanya Baekhyun bukan?


Chanyeol meletakkan sendok dan sumpitnya dengan rapih di sisi piring sementara pria di hadapannya hanya menatap Chanyeol iseng

“Widih laper bos? Tumben abis tuh makanan”

Chanyeol tidak menggubris, hanya bergerak menganbil tissue untuk memnyeka beberapa sisa makanan di bibirnya sebelum pria bermarga Park itu berdiri membuat Sehun segera menahannya

“Mau kemana?”

“Bayar”

“Ngapain? Gak usah, kali ini gue aja yang bayar, anggap aja reward karena lo udah makan lahap siang ini”

Sehun berdiri menepuk pelan lengan Chanyeol dengan bangga “Gini dong setiap hari, liat badan lo, kurus, berantakan, keliatan banget jarang makan dan gak ada yang ngurusin, kalo makan lahap gini kan orang seneng liatnya”

Chanyeol tidak menjawab sementara Sehun mulai berlalu “Gue bayar dulu, sema sekalian mau beli cemilan dulu buat Luhan, lo jangan ke mana-mana” dan Chanyeol tidak memberikan respon berlebih, hanya membiarkan Sehun pergi untuk membayar makan siang mereka

Chanyeol sendiri hanya diam, menghembuskan nafas pelan, hendak kembali duduk untuk menunggu Sehun sebelum ia mengurungkan niatnya, ketika tanpa sengaja pandangannya melihat ke arah luar jendela

Di mana di sana, ada Baekhyun -di sebrang kafetaria tempatnya makan siang- terlihat tersenyum, menggenggam beberapa jenis bunga tersenyum antusias sambil melihat-melihat beberapa jenis bunga lain yang terpajang di sana

Untuk beberapa saat Chanyeol terpaku sebelum hatinya menyuruh pria itu berjalan keluar kafetaria untuk menghampiri pria mungil itu

Tapi seakan tahu diri, langkahnya terhenti. Pria bermarga Park itu pada akhirnya hanya berdiam diri di depan kafetaria menatap sosok mungil kesayangannya dari kejauhan

Kalau ditanya seberapa besar keinginan Chanyeol untuk mendekat, memeluk, mengatakan bahwa dia begitu mencintai pria mungil itu, dia begitu menyesal karena telah menyakiti sosok mungil itu, jawabannya benar-benar tidak bisa dijelaskan

Keinginan itu begitu besar sampai Chanyeol sendiri tidak tahu bagaimana dia menjelaskannya

Hanya saja, keinginan besar itu dikalahkan oleh perasaannya. Ia ingin mendekat, tapi ia sadar bahwa kemunculannya hanya akan semakin menyakiti Baekhyun dan Chanyeol tidak ingin, Chanyeol tidak ingin menyakiti Baekhyun lagi membuatnya mampu menahan semua keinginan terbesarnya meskipun itu sendiri menyakitinya

Jadilah, pria itu hanya diam, menatap Baekhyun dari kejauhan, tersenyum merasa bersyukur karena setidaknya untuk pertama kalinya Chanyeol bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Baekhyun dan calon anak mereka terlihat baik-baik saja

Chanyeol masih diam, setia dengan senyuman tipisnya memandangi bagaimana Baekhyun selalu terlihat berbinar dan tertarik dengan bunga-bunga di hadapannya sampai mata pria itu tak sengaja menoleh dan tepat sedetik setelahnya senyumannya memudar

Dahinya mengernyit ketika dengan jelas pria itu melihat Elena -mantan kekasihnya- berbalut hoodie dan topi yang sedikit menutupi wajahnya berjalan tergesa, dengan tatapan penuh dendam menatap ke arah sesuatu, Chanyeol melihat ke arah pandang wanita itu sebelum dirinya dibuat sadar dan matanya membulat ketika dengan amat sangat jelas Chanyeol melihat bagaimana wanita itu mengeluarkan sebilah pisau dari kantung hoodie yang ia kenakan

Menyadari apa yang hendak Elena lakukan, Chanyeol kembali melihat ke arah Baekhyun “Baekhyun” memanggil pria mungil itu yang kini menoleh mencari sumber suara yang memanggilnya sebelum pria mungil itu terhenyak di tempat tampak terkejut dengan keberadaan Chanyeol

Chanyeol sendiri tidak memperdulikan tatapan terkejut dari manta suaminya melihat bagaimana Elena kini berlari kecil mendekat ke arah Baekhyun seolah tahu bahwa Chanyeol bisa saja menghambatnya dan Elena tidak ingin kehilangan kesempatannya

Dan Chanyeol segera, bergerak lebih cepat dari siapapun, berlari ke arah Baekhyun yang masih diam di tempat hingga Baekhyun menjatuhkan bunganya tepat ketika Chanyeol menubruk tubuhnya dan memeluk tubuhnya dengan erat

Namun, belum sempat Baekhyun mencerna apa yang terjadi, beberapa teriakan membuat Baekhyun kebingungan ketika beberapa orang menatap ke arahnya hingga matanya menangkap Elena di belakang tubuh Chanyeol tampak terkejut dan bergetar hebat memegang pisau berlumuran darah di tangannya sebelum setelahnya Elena mulai berlari dengan beberapa orang di sekitar mencoba mengejar dan menangkap wanita itu

Saat itu juga Baekhyun membulatkan matanya mulai mengerti apa yang terjadi, -masih dalam pelukan Chanyeol- tangannya bergerak mencoba meraba-raba punggung mantan suaminya hingga ia bergeming, ketika merasakan cairan basah di punggung belakang perutnya dan dirinya bergetar hebat ketika melihat sendiri warna merah pekat di tangannya

“M-mas...”

Baekhyun mencoba menahan tangisnya, sedikit mensorong tubuh Chanyeol ingin memastikan bahwa apa yang terjadi tidak nyata, namun sayangnya, bagaimana justru tubuh Chanyeol terjatuh ke bawah membuat Baekhyun tidak lagi bisa menahan air matanya

“Mas...”

Baekhyun bersimpuh dengan sedikit kepayahan mencoba meraih tubuh Chanyeol, setengah memeluk sambil satu tangannya berusaha menutup luka basah Chanyeol yang tidak ingin berhenti mengeluarkan darahnya

“Mas....”

“Baekhyun, kamu— kamu baik- baik aja kan?”

Baekhyun hanya diam, dirinya masih terlalu terkejut dan khawatir membuatnya tak sanggup mengeluarkan sepatah katapun bahkan di saat Chanyeol dalam pelukannya tersenyum mengusap lembut perut buncitnya dengan senyuman sendu membuat Baekhyun semakin menangis tanpa suara

“Selama ini— saya selalu nyakitin kalian berdua, saya— gak pernah punya kesempatan buat jadi sosok suami yang baik buat kamu dan sosok ayah yang baik buat anak kita...” Chanyeol menitikkan air matanya, pun Baekhyun yang terus menangis

”...tapi saya senang, hari ini Tuhan kasih kesempatan itu untuk saya, setidaknya saya berhasil ngelindungin kalian berdua kan?”

“Mas udah...”

“Baekhyun...” Chanyeol beralih, dengan wajah penuh air mata menatap Baekhyun yang sudah menangis tak tertahan “Saya minta maaf, maaf karena sudah banyak menyakiti kamu, maaf karena saya sudah meninggalkan kamu dan anak kita, maaf karena saya terlambat menyadari ketulusan kamu, maaf karena saya terlambat menyadari perasaan saya...”

“Mas, udah, jangan ngomong lagi, please...” karena Baekhyun mulai ketakutan ketika wajah Chanyeol mulai memucat dan bagaimana pria itu mulai tersenggal-senggal di setiap nafasnya

Chanyeol sendiri terdiam untuk beberapa saat memandang wajah Baekhyun yang sudah menangis, membuat pria itu mengulurkan tangannya dengan lemah, mengusap pipi gembul kesukannya dan tersenyum sendu

“Baekhyun, apapun yang terjadi nanti, tolong untuk selalu bahagia ya, jaga anak kita dengan baik seperti bagaimana kamu menjaga anak kita selama ini tapa saya...”

Baekhyun menggeleng “Mas, kamu jangan gini...” Baekhyun menangis sementara Chanyeol hanya menunjukkan senyum sendunya, dengan nafas yang semakin menipis dan tubuhnya yang semakin melemah, Chanyeol menatap wajah Baekhyun lembut

“Saya belum pernah ngomong ini dan saya tau saya terlambat tapi Baekhyun— kamu harus tau, saya mencintai kamu— saya benar-benar mencintai kamu”

Baekhyun menggeleng hingga perlahan Chanyeol mulai menutup matanya membuat Baekhyun panik bukan main “Mas? Mas, bangun, mas— jangan kayak gini, mas...” tangannya bergerak mencoba mengecek denyut nadi dan dirinya sempat di buat terkejut dengan luka sayatan mengering di sana “Mas, ya Tuhan...” dan dirinya semakin panik ketika denyut nadinya nyaris tak terasa di sana

“Mas, bangun, anak kita bulan depan lahir, kamu gak mau ngeliat dia? Mas, aku minta maaf, bangun ayoo, mas...” Baekhyun histeris, memeluk tubuh Chanyeol yang sudah tidak sadarkan diri bersamaan dengan Jongin yang baru saja keluar dan terkejut bukan main melihat Baekhyun menangis histeris

“Hyun?”

Jongin mendekat, mencoba melihat apa yang terjadi dan dirinya terkejut bukan main melihat bagaimana Chanyeol terbaring lemah dengan luka basah dengan darah yang tidak berhenti mengalir di bagian punggung perut

“Chanyeol?!” bersamaan dengan itu Sehun muncul berteriak memanggil Chanyeol, menjatuhkan semua makanan yang ia beli, berlari mendekat sebelum dirinya terkejut bukan main melihat keadaan sahabatnya

“Astaga, Chanyeol?!” Sehun ikur bersimpuh, melepas jas yang ia pakai guna menutup luka basah pada tubuh sahabatnya itu “Ini kenapa bisa begini?” Sehun beralih menatap Jongin yang hanya menggeleng “Gue gak tau”

“Elena...” baik Sehun maupun Jongin menoleh menatap Baekhyun yang menangis sesenggukan “Elena... Akh...”

“Hyun?” Jongin menjadi panik ketika perlahan Baekhyun mulai meremat perutnya merasa sakit “Mas, sakit banget akhhh”

“Jong, lu bawa Baekhyun ke rumah sakit, biar Chanyeol gue yang urus”

“Gue titip Chanyeol”

Sehun tidak menanggapi banyak, dengan dibantu beberapa orang, pria itu membawa tubuh Chanyeol untuk di bawa ke rumah sakit, pun Jongin yang baru saja hendak mengangkat tubuh Baekhyun, pria itu membulatkan matanya melihat ada darah di sela-sela kaki Baekhyun

“Hyun...”

“Mas, tolong, perut aku— sakit banget.. Hhh” Masih dengan tangisannya kali ini Baekhyun meremat lengan Jongin berusaha mengurangi rasa sakit pada perutnya dan tidak ingin berlama-lama Jongin segera mengangkay tubuh Baekhyun, memasukkannya ke dalam mobil sebelum akhirnya pergi melaju membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit